Mesin Pencari karya 2 mahasiswa Stanford University Larry Page dan Sergey Brin menjadi revolusi di dunia maya. Hampir seluruh manusia di dunia nyata pernah mengakses portal google. Ketika kita ingin mengetahui suatu hal mengenai apa pun, maka yang terlintas dibenak ‘cari di google’. Google memiliki misi yaitu "mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat oleh semua orang". Lalu nama domain www.google.com kemudian didaftarkan pada 15 September 1997.

Aktivitas pencarian mulai meledak ketika Google menjadi mesin pencari klien untuk Yahoo!, salah satu situs Web paling populer kala itu. Pada tahun 2004, ketika Yahoo! ditiadakan dengan layanan Google, pengguna melakukan pencarian Google sekitar 200 juta kali sehari, dan pada tahun 2008 mereka melakukannya sekitar 65 juta kali per jam. Mesin pencari ada di mana-mana sehingga "Googling" menjadi ungkapan umum yang berarti "mencari informasi di Internet”.

Namun selama ini, kita berhasil menemukan informasi di Google dengan mudah dan gratis. Cukup bermodalkan perangkat gawai dan internet, lantas dari mana keuntungan Google?

Pada kuartal IV 2023 pendapatan Alphabet (Perusahaan induk Google) sebanyak US$86,31 miliar paling banyak berasal dari mesin pencarian Google Search (55,6%). Kemudian ada pendapatan dari langganan platform Google (12,5%), iklan YouTube (10,7%), Google Cloud (10,6%), Google Network (9,6%), dan lain-lainnya (1%).

Mereka menggunakan Google AdSense dengan mencocokkan iklan dengan situs web berdasarkan konten dan pengunjungnya. Penayang situs web yang mendaftar Google AdSense akan mendapatkan uang dari iklan yang ditampilkan di situsnya. Jumlah uang yang didapat penayang tergantung dari jumlah orang yang melihat dan mengklik iklan tersebut.

Tidak hanya itu, Google kembali berinovasi, saat ini perusahaan induk Google tengah mengembangkan AI yang dinamai "Gemini".Menurut keterangan resminya, Gemini mampu membaca, menyaring, memahami informasi, dan mengekstraksi wawasan dari ratusan ribu dokumen dengan cepat.