Media sosial membuka ruang lebih luas untuk bisa mengenal orang lain tanpa perlu bertatap langsung. Media sosial menjadi sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Beberapa pengguna mempunyai niat khusus untuk bersosial media, menjadikan akunnya sebagai sumber pendapatan. Berlomba-lomba menjadi pihak yang terlihat dan terkenal di media online tersebut. Sehingga tak jarang, mereka akan membuat konten-konten unik di luar kebiasaan. Mulai dari konten pendidikan, gossip, siniar, hingga kehidupan sehari-hari.

Orang yang terkenal di suatu platform seperti youtuber, selebgram, selebtok, selebtwit, hingga menyandang gelar influencer ini dengan mudah membagikan cerita kehidupan sehari-hari. Mulai pagi hingga malam. Adapula yang dengan mudah menceritakan dan memperlihatkan seluruh isi rumah dengan konten house tour ataupun room tour. Hal semacam ini perlahan membuka ruang lebih luas untuk memberikan informasi pribadi dalam rumah kepada khalayak. Penonton akan mengira bahwa ruang digital ‘seramah itu’ untuk menerima seluruh informasi. Maka penonton yang juga menyukai influencer yang ‘dipuja’nya akan dengan mudah meniru.

Padahal di luar sana, bisa saja ada pihak yang memiliki niat jahat. Konten room tour dapat dijadikan peluang para pelaku kejahatan untuk mengetahui seluk-beluk rumah seseorang. Contohnya rumah salah satu selebgram menjadi sasaran maling. Selebgram Ainindya Saskhita di Depok, Jawa Barat dimasuki maling hingga ia kehilangan sejumlah perhiasan dan barang elektronik.

Peristiwa pencurian di rumah Ainindya terekam CCTV, sehingga pelaku bisa segera ditangkap oleh polisi. Pencurian tersebut terjadi ketika korban berada di luar rumah. Setibanya di rumah, korban terkejut melihat kondisi rumahnya yang berantakan.

Maling menjebol lemari di salah satu ruangan rumah Ainindya. Pelaku kemudian mengambil sejumlah perhiasan, beberapa barang elektronik, dan sejumlah uang tunai. Saat diinterogasi pihak kepolisian, pelaku mengaku sudah mengamati rumah korban sejak lama.

Hal ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak. Kalaupun influencer tersebut harus melakukan house tour atau room tour, ada baiknya untuk tidak memperlihatkan tempat penyimpanan barang berharga, sehingga tidak memancing niat jahat penontonnya.