DI ruang ini, di bawah atap yang sama
Bentakan menggema, menampar udara
Di dalam dinding yang kokoh, suara bergetar  
Bentakan itu melayang, tajam seperti pisau

Di balik dinding yang bisu
Tersimpan suara-suara yang menusuk  
Di balik pintu yang tertutup
Tangisan diam-diam mengalir ke tanah
Mengakar dalam, menjelma kekuatan


Ketakutan merayap di sudut-sudut hati
Seperti bayangan yang tak pernah pudar
Setiap ancaman menjadi duri  
Menancap dalam, mengiris harapan dan membekas dalam ingatan

Trauma tak terlihat, namun terasa nyata  
Luka-luka tak kasat mata, seperti bayangan yang mengikuti tanpa henti
Dalam keheningan, dalam kecemasan yang tak berujung
Ia berbisik lirih, memanggil kembali luka lama

Namun, di balik ketakutan yang pekat
Ada kekuatan yang tak terlihat 
Seperti bara api dalam sekam
Menantikan saat untuk menyala terang


Bentakan tak lagi menjadi rantai 
Ancaman tak lagi menjadi belenggu
Meski trauma masih menyapa  
Kekuatan terus melangkah
Menuju cahaya yang menanti di sana