BEASISWA adalah bentuk bantuan finansial yang ditujukan untuk mendukung pendidikan, biasanya diberikan kepada mereka yang berprestasi ataupun yang kurang mampu secara ekonomi. Beberapa lembaga, institusi, atau yayasan seringkali menjadi donatur dalam pemberian beasiswa, salah satunya adalah universitas, secara rutin menyediakan beasiswa bagi mahasiswanya melalui berbagai tahapan seleksi yang telah ditentukan oleh pihak universitas.

Hal ini tercantum pada UU Nomor 20 tahun 2003, pasal 12 ayat (1) huruf c yang menyatakan “mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya”.

Beasiswa bertujuan untuk meringankan beban biaya pendidikan, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pendidikan yang layak tanpa terhalang oleh tingginya biaya dan dapat terpacu untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Namun, dalam pendistribusian beasiswa ke mahasiswa masih terdapat beberapa ketidaksesuaian seperti beasiswa yang tidak tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa karena masih digunakan untuk keperluan non-akademik, seperti membeli handphone, aksesoris, atau bermain game online yang tidak terlalu berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa tersebut.

Berdasarkan data BPK, bahwa dana bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) yang diberikan kepada siswa tidak tepat sasaran sebanyak 2,86 triliun kepada 5.364.986 siswa, diantaranya siswa dari kalangan menengah atas yang masih menerima bantuan tersebut. Padahal beasiswa yang diberikan dengan tepat sasaran dan tepat jumlah dapat memberikan kesempatan yang lebih merata untuk mencapai pembelajaran yang baik meskipun terkendala ekonomi.

Beasiswa dikatakan tepat sasaran apabila penerima telah memenuhi kriteria yang ditentukan dan dana beasiswa telah disalurkan kepada penerima yang benar. Beasiswa juga dikatakan tepat jumlah jika jumlah dana yang diberikan serta jumlah mahasiswa penerima sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.

Berikut cara supaya beasiswa tepat sasaran yaitu:

Seleksi Ketat dan Transparan:
Menerapkan proses seleksi yang ketat dan transparan dengan kriteria yang jelas dan adil serta melibatkan pihak ketiga atau lembaga independen untuk memastikan objektivitas dalam penilaian.

Penilaian Kebutuhan Ekonomi:
Menggunakan alat atau sistem penilaian yang akurat untuk mengidentifikasi kebutuhan ekonomi calon penerima dan verifikasi dokumen keuangan dan latar belakang ekonomi keluarga.

Pemantauan Prestasi Akademik:
Dengan memantau dan mengevaluasi prestasi akademik penerima beasiswa secara berkala untuk memastikan mereka terus memenuhi syarat dan memberikan dukungan tambahan, seperti bimbingan belajar atau pelatihan yang meningkatkan skill penerima beasiswa.

Pengawasan dan Laporan Penggunaan Dana:
Dengan mengharuskan penerima beasiswa untuk melaporkan penggunaan dana secara berkala dan memastikan penggunaannya untuk kebutuhan akademik.

Berikut beberapa contoh beasiswa untuk mahasiswa yang menyediakan pelatihan bagi penerimanya:

- Beasiswa Pertamina Foundation
Beasiswa Pertamina Sobat Bumi memberikan bantuan biaya pendidikan, bantuan biaya hidup, stimulan bantuan aksi sobat bumi, dan/atau bantuan pendukung lainnya untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada siswa/mahasiswa/masyarakat.

- Beasiswa Djarum Plus 
Para penerima Djarum Beasiswa Plus, yang disebut Beswan Djarum, diberikan pembekalan soft skills yang beragam. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan pencapaian akademik (hard skills) yang diperoleh di kampus dengan keterampilan lainnya, sehingga Beswan Djarum dapat menjadi individu yang tidak hanya unggul secara intelektual tetapi juga matang secara emosional di masa depan. Mereka juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi, bersinergi, dan berjejaring dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

- Beasiswa Bank Indonesia 
Beasiswa BI tidak hanya memberikan manfaat berupa bantuan dana untuk pendidikan, tetapi juga mendapatkan berbagai fasilitas beasiswa seperti pelatihan keterampilan, pengembangan jaringan, dan kesempatan untuk mengikuti webinar yang dapat meningkatkan pengetahuan Anda di bidang perbankan dan keuangan.